Liliweri (2009:221) berpendapat,
bahwa komunikasi lainnya, dalam arti memiliki unsur-unsur seperti: sumber
(orang), bidang pengalaman, pesan, saluran, gangguan dan hambatan, efek,
konteks maupun umpan balik. Sekalipun pelbagai pengertian komunikasi massa telah
dikemukakan oleh pelbagai kepustakaan, namun demikian secara umum komunikasi
massa sebenarnya merupakan suatu proses yang melukiskan bagaimana komunikator
secara professional menggunakan tekhnologi pembagi dalam menyebarluaskan
pengalamannya yang melampaui jarak untuk mempengaruhi khalayak dalam jumlah
yang banyak.
Lebih lanjut dia mengatakan,
bahwa prosesnya memiliki suatu unsur yang istimewa, yaitu penggunaan saluran.
Teknologi pembagi atau media dengan massa yang disebut saluran itu dipergunakan
untuk mengirimkan pesan yang melintasi jarak jauh, misalnya buku, pamflet,
majalah, surat kabar, warkat pos, rekaman-rekaman, televisi, gambar-gambar
poster, dan bahkan saat ini ditambah lagi dengan computer serta aplikasinya
dengan jaringan telepon serta satelit.
Onong dalam bukunya berjudul
“ilmu komunikasi”, Teori dan Praktik” (2009:225) mengatakan para ahli
komunikasi berpendapat yang dimaksud dengan komunikasi massa (mass
communication) adalah komunikasi melalui media massa, jelasnya merupakan
singkatan dari komunikasi media massa (mass media communication).
Diakuinya, bahwa hal demikian itu
berbeda dengan pendapat para ahli psikologi sosial. Komunikasi massa itu tidak
selalu mengapa menggunakan media. Bagi mereka (para psikologi sosial), pidato
dihadapan sejumlah orang banyak disebuah lapangan, misalnya, asal menujukkan
perilaku massa (mass behavior), itu dapat dikatakan sebagai komunikasi massa.
Mengapa? Sekalipun pada mulanya mereka yang berkumpul dilapangan itu adalah
kerumunan biasa (crowded) yang satu sama lain tidak mengenal, tetapi kemudian,
karena sama-sama terikat pidato seorang orator, mereka sama-sama terikat oleh
perhatian yang sama, lalu menjadi massa. Oleh sebab itu, komunikasi yang
dilakukan oleh siorator secara tatap muka seperti itu adalah komunikasi massa.
Pendapat De Vito dalam bukunya
yang berjudul: “Communicology: An Intro-duction to the study og communication”
yang juga dikutip oleh onong (Effendy, 1994;21) antara lain menegaskan:
Komunikasi massa adalah komunkasi
yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini
tidak berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang
membaca atau semua orang yang menonton televisi, agaknya ini berarti bahwa
khalayak itu besar dan pada umumnya agak sukar untuk didefinisikan. Kedua,
Komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang
audio dan visual. Komunikasi massa barang kali akan lebih mudah dan lebih logis
bila didefinisikan menurut bentuknya: televisi, radio, surat kabar, majalah,
film, buku, dan pita.
Setidak-tidaknya terdapat lima
ciri dari komunikasi massa yang diinventarisir oleh Onong Uchjana Effendy.
Kelima ciri tersebut adalah, (1) Komunikasi massa berlangsung satu arah; (2)
Komunikator pada komunikasi massa melembaga; (3) Pesan pada komunikasi massa
bersifat umum; (4) Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan; (5)
Komunikan pada komunikasi massa bersifat heterogen.
Definisi komunikasi massa yang
paling sederhana dikemukakan oleh bittner (2007:3) (Rakhmat, seperti yang
disitir Komala, dalam Karlinah, dkk. 1999), yakni: komunikasi massa adalah
pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass
communication is massages communicated through a mass medium to a large number
of people). Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu
harus menggunakan media massa. Jadi, sekalipun komunikasi itu disampaikan
kepada khalayak yang banyak, seperti rapat akbar dilapang luas yang dihadiri
oleh ribuan, bahkan puluhan ribu orang, jika tidak menggunakan media massa,
maka itu bukan komunikasi massa. Media komunikasi yang termasuk media massa
adalah radio siaran, dan televisi, keduanya dikenal sebagai media elektronik,
surat kabar dan majalah keduanya disebut media cetak.
Definisi komunikasi massa yang
lebih rinci dikemukakan oleh Gerbner (2007:3) “Mass communication is the
tehnologically and institutionally based production and distribution of the
most broadly shared continuous flow of messages in industrial societies”.
(Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan tekhnologi
dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang
dalam masyarakat industri.
0 komentar:
Posting Komentar