Peringatan keluar halaman

Senin, 30 April 2012

Tentang Komunikasi Massa


Liliweri (2009:221) berpendapat, bahwa komunikasi lainnya, dalam arti memiliki unsur-unsur seperti: sumber (orang), bidang pengalaman, pesan, saluran, gangguan dan hambatan, efek, konteks maupun umpan balik. Sekalipun pelbagai pengertian komunikasi massa telah dikemukakan oleh pelbagai kepustakaan, namun demikian secara umum komunikasi massa sebenarnya merupakan suatu proses yang melukiskan bagaimana komunikator secara professional menggunakan tekhnologi pembagi dalam menyebarluaskan pengalamannya yang melampaui jarak untuk mempengaruhi khalayak dalam jumlah yang banyak.
Lebih lanjut dia mengatakan, bahwa prosesnya memiliki suatu unsur yang istimewa, yaitu penggunaan saluran. Teknologi pembagi atau media dengan massa yang disebut saluran itu dipergunakan untuk mengirimkan pesan yang melintasi jarak jauh, misalnya buku, pamflet, majalah, surat kabar, warkat pos, rekaman-rekaman, televisi, gambar-gambar poster, dan bahkan saat ini ditambah lagi dengan computer serta aplikasinya dengan jaringan telepon serta satelit.
Onong dalam bukunya berjudul “ilmu komunikasi”, Teori dan Praktik” (2009:225) mengatakan para ahli komunikasi berpendapat yang dimaksud dengan komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi melalui media massa, jelasnya merupakan singkatan dari komunikasi media massa (mass media communication).
Diakuinya, bahwa hal demikian itu berbeda dengan pendapat para ahli psikologi sosial. Komunikasi massa itu tidak selalu mengapa menggunakan media. Bagi mereka (para psikologi sosial), pidato dihadapan sejumlah orang banyak disebuah lapangan, misalnya, asal menujukkan perilaku massa (mass behavior), itu dapat dikatakan sebagai komunikasi massa. Mengapa? Sekalipun pada mulanya mereka yang berkumpul dilapangan itu adalah kerumunan biasa (crowded) yang satu sama lain tidak mengenal, tetapi kemudian, karena sama-sama terikat pidato seorang orator, mereka sama-sama terikat oleh perhatian yang sama, lalu menjadi massa. Oleh sebab itu, komunikasi yang dilakukan oleh siorator secara tatap muka seperti itu adalah komunikasi massa.
Pendapat De Vito dalam bukunya yang berjudul: “Communicology: An Intro-duction to the study og communication” yang juga dikutip oleh onong (Effendy, 1994;21) antara lain menegaskan:
Komunikasi massa adalah komunkasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau semua orang yang menonton televisi, agaknya ini berarti bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya agak sukar untuk didefinisikan. Kedua, Komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang audio dan visual. Komunikasi massa barang kali akan lebih mudah dan lebih logis bila didefinisikan menurut bentuknya: televisi, radio, surat kabar, majalah, film, buku, dan pita.
Setidak-tidaknya terdapat lima ciri dari komunikasi massa yang diinventarisir oleh Onong Uchjana Effendy. Kelima ciri tersebut adalah, (1) Komunikasi massa berlangsung satu arah; (2) Komunikator pada komunikasi massa melembaga; (3) Pesan pada komunikasi massa bersifat umum; (4) Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan; (5) Komunikan pada komunikasi massa bersifat heterogen.
Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh bittner (2007:3) (Rakhmat, seperti yang disitir Komala, dalam Karlinah, dkk. 1999), yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass communication is massages communicated through a mass medium to a large number of people). Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Jadi, sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada khalayak yang banyak, seperti rapat akbar dilapang luas yang dihadiri oleh ribuan, bahkan puluhan ribu orang, jika tidak menggunakan media massa, maka itu bukan komunikasi massa. Media komunikasi yang termasuk media massa adalah radio siaran, dan televisi, keduanya dikenal sebagai media elektronik, surat kabar dan majalah keduanya disebut media cetak.
Definisi komunikasi massa yang lebih rinci dikemukakan oleh Gerbner (2007:3) “Mass communication is the tehnologically and institutionally based production and distribution of the most broadly shared continuous flow of messages in industrial societies”. (Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan tekhnologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri.

0 komentar: