MENURUT RUBEN (1992) MEDIA MERUPAKAN ALAT-ALAT TEKNOLOGI YANG
MENINGKATKAN KEMAMPUAN ALAMIAH MANUSIA UNTUK MENCIPTAKAN, MENTRANSMISIKAN,
MENERIMA DAN MEMPROSES PESAN-PESAN KOMUNIKASI BAIK SECARA VISUAL, TERDENGAR,
TERCIUM, TERSENTUH ATAU TERASA.
DEWASA INI, MANUSIA HAMPIR TIDAK DAPAT LEPAS DArI MEDIA
KOMUNIKASI. DUKUNGAN INFRASTRUKTUR DI SETIAP DAERAH MEMFASILITASI KOMUNIKASI MELAUI
ALAT-ALAT ELEKTRONIK. MEDIA KOMUNIKASI MERUPAKAN JANTUNGNYA KOMUNIKASI MASSA.
TIDAK ADA YANG DAPAT MENGHUBUNGKAN ATAU MENJALANKAN KOMUNIKASI MASSA TANPA
BANTUAN MEDIA KOMUNIKASI.
EVOLUSI
Dua puluh ribu tahun sebelum masehi, manusia pertama mengukir
simbol-simbol pada dinding gua menggunakan batang kayu, dan batu, membunyikan
genderang, menyalakan api, membuat asap untuk memberikan isyarat pada orang
lain. Sampai 1000 tahun sebelum masehi muncul hieroglifikdan gambar pictografis
menjadi awal terbentuknya sistem penulisan. Hasil karya tertua yang dicetak
adalah sutra oleh kora sekitar 750 AD. Persia dan Romawi telah memiliki sistem
pos yang dikirim oleh kurir. Lalu hadir mesin pencetak dengan mesin tik tahun
1500. Kemudian berkembang telegraf nirkabel oleh Markoni (1895)yaitu radio dengan kabel. Tahun 1950-an
muncullah televisi lalu alat-alat elektronik lainnya seperti transistor mini,
bioskop, mesin fotocopy, hingga lahir masa hibrida pada tahun 1990-an.
KLASIFIKASI
Berdasarkan teknologi yang digunakan, Schramm (1964)
membedakan media komunikasi menjadi 4 generasi berikut :
1. Media generasi
pertama : Meliputi peta, tulisan-tulisan, gambar-gambar, dan media lain yang tidak dihubungkan dnegan
arus listrik.
2. Media generasi kedua : Media yang muncul setelah
ditemukannya mesin pencetak oleh Johann Guttenberg.
3. Media generasi ketiga : Media yang dikenal setelah
ditemukan teknologi audio visual seperti film, radio dan televisi.
4. Media generasi keempat : Proses komunikasinya bergantung
pada komunikasi antar manusia dengan komputer.
Berdasarkan kemampuan media dalam memperluas kemampuan atau kapasitas
pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi, Ruben (1992) membagi dalam 4
kategori yaitu :
Media intrapersonal yaitu alat-alt yang digunakan untuk
memperluas kemampuan komunikasi intrapersonal.
Media antarpribadi yaitu alat-alat yang digunakan untuk
memperluas kemmapuan komunikasi antarpribadi
Media kelompok atau organisasi yaitu alat-alat yang digunakan
untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dalam organisasi
Media massa yaitu teknologi yang mampu memperbanyak,
menggandakan atau menguatkan pesan-pesan untuk didistribusikan ke khalayak.
KARAKTERISTIK KOMUNIKASI
Ruben (1992) mengemukakan empat karakteristik media
komunikasi khususnya dilihat dari derajat sinkrontas , interaktivitas, presensi
sosial dan sifatnya. Empat karakteristik tersebut juga menandai perbedaaan antara
komunikasi antar pribadi dan komunikasi massa.
FUNGSI MEDIA KOMUNIKASI
Menurut Ruben (1992), peranan media memperluas komunikasi
manusia karena kemampuannya dalam meningkatkan produksi dan distribusi pesan
serta penerimaan, penyimpanan, dan pemanggilan kembali informasi.
Produksi dan distribusi
Produksi melibatkan pembuatan pesan-pesan menggunakan media
komunikasi. Sedangkan distribusi meliputi transmisi yaitu memindahkan
pesan-pesan, reproduksi dan penguatan amplikasi yakni menggandakan pesan-pesan dan
mempertunjukkan pesan –pesan secara fisik begitu sampai di tujuan.
Kategori media dalam memproduksi dan mendistribusi pesan
berdasar pada indera sasaran yaiu media terdenagr, media sentuhan, media visual
dan media audio visual.
Penerimaan, penyimpanan dan pemanggilan
Media yang membantu dalam proses produksi dan distribusi
pesan ikut berperan pula dalam peneriamaan pesan. Contohnya alat bantu dengar,
stetoskop sebagai media penerimaan terdengar. Kacamata, cermin, lensa kontak
dapat dikategorikan dalam media penerimaan visual, dokumen tertulis, komputer,
catatan harian, kalender pertemuan termasuk media peyimpanan dan pemanggilan.
Serta banyak alat-alat lain yang dapat digolongkan dalam media komunikasi.
Dampak media dalam kehidupan sehari-hari
Terjadi peningkatanjumlah pesan dan media. Fenomena yang
terjadi justru timbul masalah information overload yakni situasi dimana ketersediaan jumlah
pesan jauh lebih banyak dibanding penggunaannya secara efektif
Peningkatan kapasitas penyimpanan dan pemnaggilan kembali
informasi
Khususnya kompuetr dan peralatan elektronik lain mempunyai
kemampuan untuk menyeleksi, mengorganisir, dan memanggil kembalisuatu informasi
secara efisien.
Mensubtitusi komunikasi untuk transportasi
Dengan teknologi media hibrida, pergerakan pesan-pesan melintasi
waktu dan ruang menjadi lebih efektif, efisien serta lebih ekonomisketimbang
menggerakkan orang.
Membaurnya konsep-konsep di kantor atau di rumah
Dengan adanya e-commerce, pekerjaan tidak lagi berorientasi
pada tempat tapi justru berorientassi pada aktivitas.
PERAN MEDIA KOMUNIKASI TRADISIONAL
Definisi media tradisional yaitu bentuk-bentuk komunikasi
verbal, gerakan, lisan, dan visual yang dikenal rakyat, diterima oleh mereka
dan diperdengarkan atau dipertunjukan adengan maksud menghibur, memberi tahu,
menjelaskan, mengajar ataupun mendidik. Menurut Ranganath, sebenarnya media
tradisional memiliki potensi yang besar untuk melakukan komunikasi persuasif,
tatap muka dan umpan balik yang bersifat segera, serta dapat dipercaya sebagai
pembawa pesan-pesan modern. Namun, penggunaannya dalam proses komunikasi kini
menurun.
KETERBATASAN DAN KEUNGGULAN KOMUNIKASI BERMEDIA
Komunikasi bermedai adalah komunikasi yang berlangsung ketika
dimediasi oleh media yang berupa alat-alat antar sumebr-sember pesan dan penerima-penerima
pesan. Komunikasi bermedia ini memperluas kapasitas dasar komunikasi manusia
dalam artian positif. Tapi, ibarat unag logam, komunikasi bermedia memiliki
sisi negatif karean membatasi pengalaman manusia. Setidaknya ada 4 hal yang
membatasi komunikasi ini yaitu ;
Moda-moda komunikasi yang terbatas. Keterbatasan komunikasi
bermedia adalah tereduksinya potensi moda-moda visual, terdengar, tersentuh,
tercium atau entusiasme. Dengan adanya media, moda yang tersedia hanyalah audio
dan visual.
Menurunkan kontrol. Dari perspekif sumber, komunikasi
bermedia lebih mampu mengontrol daripada komunikasi tatap muka yang tidak
memiliki kesempatan untuk pengulangan kembali, penulisan kembali, editing, alih
suara.
Anonim dan depersoanlisasi
Menurunkan tanggung jawab dan akuntabilitas
KOMUNIKASI MASSA
Komunikasi massa adalah suatu proses komunikasi yang
tergolong dimediasi oelh medai massa dimana produk-produk informasi diciptakan
dan didistribusikan oleh suatu organisasi komunikasi massa untuk dikonsumsi
khalayak. Menurut Wright, khalayak yang dituju itu bersifat luas, heterogen dan
anonim. Luas mencakup wilayah geografis dan sejumlah besar populasi. Heterogen
dalam hal karakteristik sosial, serta anonim berarti bahwa anggota tidak
dikenal oleh komunikatornya.
FUNGSI-FUNGSI KOMUNIKASI MASSA
Wright mengembangkan pendapat Laswell dalam menentukan
fungsi-fungsi komunikasi massa, yaitu :
Fungsi pengawasan : bisa memperingatkan akan bahaya-bahaya
yang terjadi.
Korelasi : menghubungkan peristiwa-peristiwa yang terpisah ke
dalam suatu pola umum yang dapat menandai suatu perubahan kompleks dalam
masyarakat
Transmisi budaya : mensosialisasikan individu-individu untuk
berpartisipasi dalam masyarakat. Transmisi
budaya berfokus pada komunikasi pengetahuan, nilai-nilai dan norma-norma
sosial dari generasi ke generasi.
Hiburan
Selain itu, Ruben mengusulkan 2 fungsi komunikasi massa
yaitu:
Kontak sosial dan perasaan masyarakat
Berperan sebagai pengganti bagi kontak antar orang, yang
membantu individu-individu terhindar dari isolasi dan kesepian.
Penentraman hai dan konfirmasi
MODEL – MODEL KOMUNIKASI MASSA
Ruben (1992) menyajikan pendapat Ruben tentang model
komunikasi massa yang melibatkan tiga komponen.
Production
Information Consumption
Model jarum suntik (Hypodermic needle model) (Katz 1963) :
intinya model datu tahap dimana medaia massa membawa pesan kepada khalayak dan
menimbulkan pengaruh langsung, segera dan sangat kuat pada khalayak. Model ini
menggambarkan media massa sebagai jarum suntik raksasa yang menyuntik kahlayak
yang pasif.
Model dua tahap : Tahap pertama sumber informasi ke pemuka
pendapat (semata-mata hanya sebagai pengalih informasi), tahap kedua dari
pemuka pendapat ke pengikutnya yang merupakan penyebarluasan pengaruh.
model komunikasi satu tahap (Troldahl 1967) : perbaikan dari
model jarum suntikyang mengakui bahwa tidak semua medai massa berpengaruh kuat,
adanya aspek penyaringan, persepsi dan retensi, adanya perbedaan pengaruh bagi
beragamnyakhaayak sertamemungkinkan pengaruh langsung dari komunikasi massa
tanpa perantara pemuka pendapat.
Model komunikasi banyak tahap : Menginkorporasikan semua
model komunikasi. Banyaknya tahap dalam proses ini tergantung kepada tujuan
sumber informasi, ketersediaan media massa, jumlah khalayak yang terdedah,
sifat kepentingan pesan.
Sumber : http://matamolekular.wordpress.com
0 komentar:
Posting Komentar